Kategori: Uncategorized

  • Panduan Menanam Pohon Durian: Dari Bibit hingga Berbuah

    Panduan Menanam Pohon Durian: Dari Bibit hingga Berbuah

    Pendahuluan

    Durian dikenal sebagai “raja buah” di Asia Tenggara karena unsurtoto rasa dan aromanya yang khas. Buah ini sangat digemari dan memiliki nilai jual tinggi, sehingga banyak petani maupun pecinta tanaman mulai mencoba menanamnya sendiri. Namun, menanam durian tidak bisa dilakukan sembarangan. Diperlukan pengetahuan tentang jenis durian, media tanam, dan perawatan agar pohon dapat tumbuh subur dan berbuah lebat.


    1. Memilih Jenis Durian

    Langkah pertama sebelum menanam adalah memilih jenis durian yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan. Beberapa jenis durian unggulan antara lain:

    • Durian Musang King: Daging tebal, manis, dan sedikit pahit.
    • Durian Montong: Ukuran besar, daging lembut, dan aroma tajam.
    • Durian Bawor: Tahan penyakit dan cepat berbuah.
    • Durian Lokal: Banyak variasi, biasanya lebih cocok untuk daerah setempat.

    Pilih bibit hasil okulasi, sambung pucuk, atau cangkok agar lebih cepat berbuah (sekitar 4–5 tahun), dibandingkan bibit dari biji yang bisa memakan waktu 7–10 tahun.


    2. Persiapan Lahan dan Media Tanam

    Pohon durian membutuhkan tanah yang gembur, subur, dan memiliki drainase baik. Berikut persiapan lahannya:

    • Gali lubang tanam berukuran sekitar 60x60x60 cm.
    • Biarkan lubang terbuka selama 1–2 minggu agar gas beracun menguap.
    • Campurkan tanah galian dengan pupuk kandang atau kompos matang sebelum menanam.

    Lokasi tanam sebaiknya terkena sinar matahari penuh, dengan ketinggian 50–800 meter di atas permukaan laut, dan curah hujan yang cukup.


    3. Penanaman Bibit Durian

    Langkah-langkah menanam bibit durian:

    1. Pilih bibit yang sehat dan kuat, dengan batang lurus dan daun hijau segar.
    2. Keluarkan bibit dari polybag dengan hati-hati agar akar tidak rusak.
    3. Masukkan ke dalam lubang tanam dan timbun dengan tanah yang sudah dicampur pupuk.
    4. Padatkan tanah di sekeliling batang, lalu siram secukupnya.
    5. Buat peneduh sementara dari daun kelapa atau jerami agar bibit tidak langsung terkena sinar matahari.

    4. Perawatan Rutin

    Agar pohon durian tumbuh optimal, diperlukan perawatan berkala, seperti:

    a. Penyiraman

    • Dilakukan rutin, terutama saat musim kemarau. Hindari tanah terlalu becek karena bisa menyebabkan akar busuk.

    b. Pemupukan

    • Gunakan pupuk organik (kotoran ternak, kompos) dan pupuk NPK secara bergantian.
    • Pemupukan bisa dilakukan setiap 3–4 bulan sekali.

    c. Penyiangan

    • Bersihkan gulma di sekitar pohon agar nutrisi tanah tidak terserap oleh tanaman liar.

    d. Pemangkasan

    • Pangkas cabang yang tumbuh liar atau terlalu rapat agar sirkulasi udara bagus dan cahaya matahari merata.

    5. Masa Berbuah dan Panen

    Jika menggunakan bibit hasil okulasi atau cangkok, durian bisa mulai berbunga pada usia 3–5 tahun. Setelah berbunga, durian biasanya membutuhkan waktu sekitar 3–4 bulan untuk matang dan siap panen.

    Tanda-tanda durian siap panen:

    • Buah mulai mengeluarkan aroma khas.
    • Tangkai buah terlihat mengecil.
    • Terdengar suara “kosong” saat buah diketuk.

    Panen sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari, dan hindari membiarkan buah jatuh sendiri karena bisa merusak kualitasnya.


    Penutup

    Menanam pohon durian membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Namun, hasilnya bisa sangat menguntungkan, baik dari segi ekonomi maupun kepuasan pribadi. Dengan memilih bibit unggul, menyiapkan lahan dengan benar, dan melakukan perawatan yang konsisten, Anda bisa menikmati hasil jerih payah berupa buah durian yang lezat dari kebun sendiri.

  • Hello world!

    Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start writing!